Pemerintah Indonesia mengambil sejumlah langkah pembatasan untuk mencegah penyebaran varian Omicron Covid-19. Langkah tersebut diantaranya kembali memperketat pembatasan perjalanan, memperpanjang karantina hingga pembatasan penggunaan jalan tol.
Ilmuwan menyatakan bahwa varian Omicron lebih cepat menular daripada varian sebelumnya dan bisa memperlambat pemulihan ekonomi global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, ada lebih dari 50 negara yang memperketat pembatasan perjalanan.
Dengan tingginya kasus penyebaran di Indonesia sebelumnya, Indonesia pernah menjadi episentrum Covid-19 di Asia. Tetapi sampai saat ini belum mengumumkan adanya Omicron di Indonesia.
Pemerintah pun memperketat pembatasan perjalanan sebagai upaya untuk mencegah kedatangan Omicron dengan memperpanjang karantina wajib dari tujuh hari sampai 10 hari. “Kebijakan ini akan dievaluasi dari pemahaman kami dan terus menggali informasi lebih lanjut tentang varian baru ini,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan.
Indonesia saat ini telah melarang pendatang dari beberapa negara termasuk Afrika Selatan, Botswana, Namibia dan Nigeria. Lalu untuk WNI yang datang dari luar negeri akan menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.
Langkah pembatasan perjalanan untuk di dalam negeri dilakukan dengan membatasi jumlah kendaraan yang masuk ke tol, yaitu dengan rencana penerapan sistem ganjil genap pada libur Natal dan Tahun Baru.
Menurut data pemerintah, kasus Covid-19 telah menurun drastis yang awalnya sekitar 40.000 kasus pada Juli, kini menjadi 400 pada November lalu. Lalu lebih dari 270 juta penduduk Indonesia telah divaksinasi. Dan belum ada laporam varian Omicron.
SHELAMITA AZZAHRA | REUTERS